Saturday, June 16, 2007

Al-Hayat [London Based Arabic Newspaper]


Irak adalah satu negeri yg dipenuhi kemuliaan, sejarah dan peradaban yg dapat kita baca kembali ke permulaan2 sejarah. Irak adalah tentang Hammurabi dan Ziggurat. Ini adalah negeri dengan dua sungai, negeri Harun Al-Rashid dan Al-Ma'mun, negeri dengan kekayaan yg mengalahkan para penginvasi dari sejak jaman kuno hingga sejarah modern. Darah para penduduknya mengalir seperti Tigris dan Eufrat ketika membela tanah mereka. Ia telah melawan tiran2 yg menginvasinya sejak jaman Tartar yg bengis hingga pendudukan kolonialis Amerika-Inggris saat ini.

Ketika Baghdad adalah ibukota kekhalifahan Abasiyah, cahaya pembelajaran dan filosofinya menyinari semua bagian dunia Timur dan Barat. Saat ini darah orang Irak mengalir di jalan2 negeri itu, dan di jalan2 kota-kotanya serta desa2 desanya oleh mereka yg memiliki rancangan akan lautan minyak dibawah tanahnya. Adalah telah menjadi 'takdir' negeri ini bahwa kekayaan minyaknya harus dirubah dari satu berkah jadi satu laknat [laknat para agresor]. Kerakusan dan kebencian buta telah mendorong kekaisaran demokrasi palsu [USA] ditemani Inggris, kekuatan kolonial terbesar dlm sejarah utk menjalankan perang sengit terhadap Irak utk memenangkan minyaknya dan utk memisahkan penduduknya dari SDA milik mereka sendiri --- di bawah regulasi rancangan USA, Irak harus membeli minyak dgn harga Internasionl---, semua ini mengakibatkan menjadikan minyak pemberian berkah Tuhan jadi sebuah laknat [laknat co-imprealist invader USA-UK!].

Darah mengalir seperti sungai di jalan. Mayat yg bergeletakan, kepala yg terpisah dari badannya, mayat anak2, para wanita serta orang tua berbaris di trotoar setelah di bakar api kekuatan pendudukan tiran yg menjijikan. Penjara2 dipenuhi tahanan yg telah disiksa yg martabatnya telah dihinakan oleh para tiran. Semua ini terjadi ketika demokrasi datang utk merampok minyak.

Sebelumnya Irak yg kita cintai menderita dibawah tekanan blokade [Embargo PBB] yg telah direncanakan oleh Triad Iblis: Amerika, Inggris dan Israel. Waktu itu negeri ini tetap aman, negeri yg bersatu walau konspirasi2 antara
musuhnya, Amerika dan orang Irak yg tertipu terus dirancang. Still, Irak terus eksis. Ia aman dan memiliki tujuan2.

Saat ini stabilitas dan keamanan telah pergi. Dan sepertinya dua hal ini tidak mungkin. Tatanan negara dan publik adalah masa lalu. Ini telah digantikan dengan kerusuhan lokal, kekacauan dan pertarungan sektarian dan perang sipil. Seseorang mungkin, saat ini, berkata bahwa, "Dahulu kala, sudah lama sekali, ada satu [tatanan] negara di Irak!."

Ini adalah hasil perang yg diproduksi oleh kerakusan orang asing [Iraq Invader] dan kelakuan pengkhianat sekelompok kecil 'gang' yg telah mengkhianati negerinya dan mebelot ke pihak agresor asing. Korbannya adalah tanah Irak dan penduduknya, hingga saat ini 700.000 jiwa yg telah musnah sebagai hasil perang yg tidak adil ini. Jumlah mereka yg terluka, cacat dan kehilangan oragn tubuh lebih besar beberapa kali lipat dari jumlah yg meninggal tsb.

Tragedi irak dan penduduknya tidak berakhir disini, dalam sejarah negeri ini, yg telah dihancurkan oleh Amerika dan agen2 lokalnya. Sejarahnya terus bergulir lebih jauh. Sebagian penduduknya mengungsi ke luar Irak. 1.000.000 mengungsi ke Syria. 700.000 jiwa ke Yordania dan 300.000 jiwa ke Mesir. Kira2 2.000.000 orang irak telah dipaksa utk meninggalkan rumahnya, dan menjadi pengungsi di tanah mereka sendiri!

Terkait isu para pengungsi, adalah mengejutkan sekaligus mencurigakan bahwa negara tetangga Irak, Iran, tidak mengambil / memiliki pengungsi Irak despite that padahal dua negara ini telah lama berbagi perbatasan. Hingga saat ini UN Commission for Refugees belum menyebutkan satu orang Irak pun yg mengungsi ke Iran. Ini memunculkan pertanyaan2 yg mungkin jawaban2nya berada di Teheran dan Washington.Washington telah menawarkan utk menerima orang Irak yg bekerja untuk US State Department dgn alasan mereka telah membantunya atau malah menipunya utk mempercayai bahwa penduduk Irak akan menyambut pasukan Amerika dengan bunga. Jawaban yg sama mungkin ditemukan di Inggris, dimana Hakim Ra'uf Abdul Rahman mencari suaka setelah menjatuhkan hukuman mati untk Saddam Husain dan kroninya.

Jelas sekali bahwa orang Amerika, yg utk pertama kali menemukan minyak thn 1859 di tanah mereka sendiri, telah belajar banyak rahasia2 minyak daripada negera manapun lainnya. Mereka menjadi kecanduan baunya [minyak] dan seperti pecandu2 lainnya: siap melakukan apapun utk mendapatkan dosis baru. Mereka tidak segan utk menduduki negera2 lain utk hal ini. Ini yg terjadi di Irak. Utk minyak, biaya perang [mereka] mencapai $450 miliar dollar diglontorkan dari kekaisaran utama dunia, yg anggaran militernya utk tahun depan akan berkisar $700 miliar dollar. Lebih dari $140 miliar dollar akan digunakan utk operasi perang di Irak dan lebih dari $ 25 miliar dollar akan digunakan utk operasi di Afghanistan.

Banyak orang berpikir bahwa Paman Sam datang utk menyebarkan demokrasi di tanah Irak dan Afghanistan dan segera ia akan pergi dari dua negeri ini. Teman2 Amerika telah menggunakan $ 600 miliar dollar uang pembayar pajak mereka dlm perang dan telah mengakibatkan penghancuran pd negeri ini, penghancuran yg lebih dasyat dari pada apa yg mereka lakukan terhadap Jepang [Hiroshima dan Nagasaki] dan Vietnam. Bagaimana bisa seorang percaya bahwa Amerika dgn para konservatifnya [hawkish], dan para neo-demon, yg mengontrol Kementrian Minyak Irak pd saat mereka memasuki Bagdhad pd saat hari pertama invasi dan membiarkan kota2 lain utk dihancurkan, akan hengkang [dari Irak]? Bagaimana bisa mereka percaya bahwa para neo-konservatif datang utk menegakan demokrasi? Nyatanya, sejumlah ratusan miliar dollar yg telah Amerika dan teman2 gunakan membuktikan bahwa mereka datang utk merampok minyak Irak [pas buat kalimat "to siphon off the Iraqi Oil"].

Fakta yg harus dipahami siapapun yg mencintai Irak adalah bahwa mereka, para agresor kafir, yg datang utk minyak tidak akan hengkang hingga mereka memastikan bahwa minyak itu dipompa keluar Irak ke negeri mereka dan hingga akhirnya mereka mendapatkan kembali uang [miliaran dollar] yg mereka gunakan utk perang mereka yg sekarang terekspos. Ini akan memakan waktu beberapa dekade jika kita mengingatnya dalam pikiran kita akan perampokan minyak Irak saat ini dan fakta bahwa sebagian besar pemasukan2 dari minyak masuk ke sedikit dompet, khususunya kepada perusahaan yg dibawa pasukan pendudukan dalam sebuah pertunjukan korupsi yg belum pernah ada sebelumnya. Irak sekarang pd posisi teratas dlm daftar negeri2 yg tenggelam dlm korupsi.

Tanah dua sungai saat ini menjadi negara yg terpecah belah dan negeri yg tercabik-cabik. Ia telah dihancurkan oleh tangan Amerika. Iran telah menyusupi departemen2 Irak. Perang sipil telah terjadi dan negeri ini telah terpecah belah. Pemerintahan Amerika, yg Presidennya dan pembantunya telah menjadian Irak sebagai ebuah negara bagian Amerika yg baru, sekarang sedang tenggelam dalam rawa. Sebagai hasil dari kunjungan2 mereka yg 'tak diumumkan', Irak telah menderita lebih bencana yg luar biasa daripada negera2 bagian Amerika lainnya dari bencana alam.

Demokrat dan Republik telah berdebat mengenai perang Irak, yg telah menjadi Vietnam kedua. Demokrat seolah menunjukan maksud baik tentang penarikan pasukan. Mayoritas Demokrat di kongres telah sukses membuat rancangan undang2 utk menekan Bush utk menarik pasukan dari Irak musim panas ini [akhir thn 2007] dan menyempurnakan penarikan pada 31 Maret 2008. Kontrasnya, Bush malah mengirim 20.000 pasukan baru utk mempertahankan Baghdad karena, segaimana katanya, ia tidak akan menerima kekalahan sedang Amerika telah kehilangan material, finansial dan manusia. Lebih dari 3000 jiwa pasukan agresornya mati dan 22.000 jiwa lainnya terluka, tidak terhitung yang lumpuh.

Walau Teheran mengatakan bahwa mereka berada di pihak saudara2 nya di tanah dua sungai, Irak tetap akan diduduki Amerika dan disusup Iran. Irak akan terus menjadi tempat konflik yg korbannya adalah penduduknya. Ini adalah hasil dari pencarian pertolongan kpd org asing dan berkonspirasi melawannya.

Di saat bangunan rencana2 berjatuhan, sebuah konferensi diadakan di Zona Hijau Baghdad minggu kemarin utk mendiskusikan keamanan dan isu2 politik dimulai dengan topik keamanan Baghdad kemudian masalah pengungsi de el el.Teheran dan Damaskus duduk bersama dengan Amerika utk mendiskusikan masalah2 ini. Konferensi ini mungkin merupakan kesempatan terakhir utk mengeyahkan kekalahan yg menyejarah secara politik, militer dan keamanan bagi pemerintah Amerika. Kekalahan komplit itu tidak bisa dihindari.

Walaupun tujuan nyata pemerintah Amerika dlm perang ini, yg telah membakar para warga Irak yg tak berdosa dan pasukan pendudukan dalam apinya, adalah utk menegakan hegemoni kekaisaran Amerika atas Irak [is to establish the US empire's hegemony over Iraq], Amerika masih mengklaim bahwa tujuan perang ini adalah utk menyebarkan eksperimen demokratis di seluruh region [Tim Teng], kecuali ISrael tentunya. Tuan Bush mengakui demokrasi Israel dgn feature2 terkenalnya yaitu pendudukan, pemukiman, tirani dan penindasan.

Adalah nyata bahwa akhir dari era hegemoni absolut di Timur Tengah tinggal menghitung waktu. Ini telah dimulai di tanah dua sungai. Ini adalah awal dari akhir.

Kampring / Al-Hayat website, London, 17 Mar 07

No comments: